6 Wisata Keraton yang Wajib Dikunjungi di Indonesia
Di masa lalu, Indonesia – negara kepulauan yang luas dengan lebih dari 17.000 pulau, diperintah oleh ratusan kerajaan, yang rajanya membangun keraton atau istana kerajaan yang sesuai dengan status mereka.
Setelah Indonesia menjadi republik pada tahun 1949, banyak dari istana ini yang rusak dan terlupakan.
6 Wisata Keraton yang Wajib Dikunjungi di Indonesia
Hari ini, keraton dianggap sebagai bagian dari sejarah hidup, dan beberapa tetap dapat diakses oleh wisatawan yang ingin melihat sekilas masa lalu ketika tempat tinggal agung ini berdiri sebagai puncak kekuasaan.
inilah 6 Keraton yang Wajib Dikunjungi di Indonesia untuk liburan yang penuh edukasi dan sejarah.
1. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Juga dikenal sebagai Keraton Yogyakarta, ini adalah istana yang muncul di benak sebagian besar orang Indonesia ketika mereka mendengar kata “keraton”.
Keraton ini dibangun pada tahun 1755, mengikuti Perjanjian Giyanti yang membagi Kesultanan Mataram menjadi Keraton Surakarta di timur dan Keraton Yogyakarta di barat.
Saat ini, Yogyakarta adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana raja secara otomatis menjadi gubernur.
Istana ini adalah salah satu contoh terbaik arsitektur istana Jawa, ditandai dengan paviliun individu dengan lahan yang luas di antaranya.
Meski masih menjadi kediaman resmi sultan, sebagian kompleks keraton dibuka untuk umum, dan menjadi salah satu destinasi wisata wajib di Yogyakarta.
Salah satunya termasuk museum yang menampung berbagai artefak seperti kereta kerajaan dan batik, serta aula tempat tarian istana dan pertunjukan gamelan diadakan secara teratur.
2. Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton Surakarta yang sama seperti wisata Keraton Yogyakarta ini merupakan turunan dari Kesultanan Mataram yang lama, dibangun pada tahun 1745.
Namun, tidak seperti Yogyakarta yang menjadi provinsi sendiri setelah kemerdekaan, Keraton Surakarta bersama dengan kota Surakarta (yang kita kenal sebagai Solo), diserap ke dalam provinsi Jawa Tengah.
Saat ini, keraton masih menjadi kediaman resmi raja yang bergelar Susuhunan atau Sunan. Seperti istana saudaranya, bagian dari kediaman kerajaan Surakarta terbuka untuk pengunjung.
Tempat wisata wajib di Solo ini, mencakup artefak museum yang memamerkan artefak seperti regalia kerajaan dan senjata antik, serta aula pertunjukan.
3. Keraton Sumenep
Sumenep adalah sebuah kadipaten di Madura, sebuah pulau di lepas pantai timur laut Jawa.
Awalnya, istana Sumenep terdiri dari kumpulan struktur individu yang dibangun oleh suksesi penguasa kadipaten, tetapi sebagian besar telah runtuh, dirusak oleh perang atau waktu.
Satu-satunya bangunan yang masih berdiri adalah yang dibangun pada abad ke-18 pada masa pemerintahan Gusti Ayu Tirtonegoro dan putranya, Panembahan Sumolo.
Kadipaten tidak ada lagi setelah 1929, dan ketika Indonesia menjadi republik, keraton ini berubah menjadi museum yang menampilkan artefak seperti kereta kuda hiasan dan perabotan antik.
Dan untuk kamu yang sedang wisata ke Madura, wisata keraton ini wajib kamu kunjungi.
4. Keraton Kasepuhan Cirebon
Karena perebutan kekuasaan yang tak ada habisnya, Kesultanan Cirebon di Jawa Barat berakhir dengan empat keraton terpisah – Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Keprabonan.
Dibangun pada tahun 1447, Keraton Kasepuhan (bahasa Jawa dan Sunda untuk “Istana Kerajaan Lama”) adalah yang tertua dari keempatnya.
Mirip dengan keraton Jawa Tengah, ini masih merupakan kediaman resmi sultan, tetapi beberapa bagian terbuka untuk wisatawan.
Pengunjung museum dapat melihat pameran senjata tua dan perabotan antik, tetapi artefak yang paling menarik adalah kereta emas Singabarong, yang hanya muncul setahun sekali selama Idul Fitri untuk ritual mandi tahunannya.
5. Keraton Kadariah Pontianak
Keraton Kadriyah dibangun pada tahun 1771 oleh sultan pertama Kesultanan Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie.
Kesultanan adalah kerajaan Melayu yang penting di pantai barat Kalimantan. Setelah 1945, ibu kota kesultanan menjadi kota modern Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat.
Di dalam struktur kayu istana, pengunjung wisata keraton dapat menemukan pameran berbagai benda seperti barang pecah belah, perhiasan, dan koleksi persenjataan dari masa kejayaan kesultanan.
Dan karena keturunan kesultanan masih tinggal di sini, siapa tahu, kamu mungkin bertemu dengan bangsawan saat mengunjungi istana.
6. Keraton Ternate
Dari abad ke-15 hingga ke-17, Kesultanan Ternate adalah salah satu kerajaan paling makmur di Asia Tenggara, berkat monopolinya atas cengkeh – rempah-rempah yang pada suatu waktu memiliki nilai yang sama dengan emas.
Istana Ternate dibangun oleh Sultan Muhammad Ali pada tahun 1831, menyuguhkan pemandangan spektakuler Pulau Halmahera di seberang laut dari puncak bukitnya.
Menariknya, meski keraton ini sekarang menjadi museum yang dikelola oleh pemerintah setempat, namun tetap menjadi kediaman Sultan Ternate.
Selain perhiasan, batu mulia, dan harta karun lainnya, wisata Indonesia juga menyimpan tanda-tanda kerajaan, termasuk singgasana sultan.