5 Tempat Wisata Semarang Yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan
Terletak di pantai utara Jawa tepat di sekitar titik tengahnya adalah kota pelabuhan Semarang yang sibuk. Meski belum setenar seperti wisata Yogyakarta dan Solo, namun Tempat Wisata Semarang juga patut kamu kunjungi.
Menurut sejarah, Semarang diberikan oleh Sulltan kepada Perusahaan Hindia Timur Belanda, VOC, pada tahun 1708, sejak saat itu kota ini dibangun menjadi daerah Belanda. Karena itu juga Semarang memiliki Kota Tua yang dibangun pada masa penjajahan dan terkenal dengan Gerejanya yang disebut Gereja Blenduk.
Saat ini Kota Tua sedang dibangun kembali dan direvitalisasi. Di pusat kota Semarang juga terdapat sejumlah bangunan bergaya kolonial seperti Lawang Sewu atau bangunan seribu pintu.
Semarang juga merupakan tempat Laksamana China abad ke-15 yang terkenal yaitu, Zheng He, atau lebih dikenal dengan nama Cheng Ho. Patung megahnya dapat kamu lihat di dalam Klenteng Sam Poo Kong, yang dulu dikenal sebagai Gedung Batu.
5 Tempat Wisata Semarang Yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan
Kota yang memiliki juluakan Pelabuhan Jawa ini memiliki perpaduan arsitektur yang indah, kaya akan sejarah dan budaya, makanan yang lezat, hingga multikulturisme yang penuh warna. Nah untuk kamu yang sudah merencanakan liburan ke Semarang, jangan sampai melewatkan 5 tempat wisata semarang terbaik di bawah ini.
Gereja Blenduk
Dibangun pada 1753 di kota Semarang, Gereja Blenduk di Kota Tua Semarang, terkenal sebagai Gereja Protestan tertua di Jawa Tengah. Awalnya dibangun dengan gaya ‘Joglo’ Jawa tradisional, gereja ini kemudian mengalami perombakan pada tahun 1894 menjadi desain tatanan Doric ikonik saat ini yang dapat dilihat hari ini.
Kubah tembaga segi delapan lambang (juga dikenal sebagai mblenduk dalam bahasa Jawa) dikatakan terinspirasi oleh Gereja Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan. Fitur ikonik lainnya dari gereja ini adalah dua menara jam di sekitarnya, organ barok yang megah, mimbar oktagonal, tangga besi spiral yang unik dan bangku kayu jati rotan.
Alamat: Jalan Letjend Suprapto, No 32, Kota Lama Semarang
HTM: Gratis
Lawang Sewu
Lawang Sewu atau yang dikenal dengan bangunan seribu pintu ini merupakan salah satu landmark kota Semarang yang bersejarah. Awalnya dibangun sebagai markas Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, bangunan ini kaya akan makna sejarah. Dan bagi yang suka horor, banyak yang percaya bangunan ini sangat angker. .
Selain desain kolonial yang menarik secara estetika, masa lalu tragis Lawang Sewu menjadikan tempat ini sebagai daya tarik tersendiri. Pada tahun 1942 itu digunakan sebagai penjara oleh Penjajah Jepang di mana beberapa tahanan dieksekusi.
Pada tahun 1945, gedung ini menjadi fokus pertempuran 5 hari di Semarang, dimana para pejuang Kemerdekaan Indonesia tewas berperang melawan tentara Jepang. Lima karyawan yang bekerja di sana juga tewas dan sebuah monumen telah didirikan di halaman untuk memperingati pahlawan nasional.
Pada tahun 2011 Lawang Sewu diresmikan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan dibuka kembali untuk umum setelah dilakukan renovasi besar-besaran. Bangunan A dan B terbuka untuk umum dan sering digunakan untuk kegiatan dan acara sosial dan budaya.
Ikon sejarah dan arsitektur, Lawang Sewu adalah salah satu tempat wisata di Semarang yang tidak boleh kamu lewatkan.
Alamat: Komplek Tugu Muda, Jalan Pemuda, Semarang.
HTM: Dewasa Rp 10.000, anak-anak dan pelajar Rp 5.000
Gedong Batu atau Kuil Sam Poo Kong
Laksamana Zheng He atau yang lebih dikenal dengan nama Cheng Ho adalah seorang tokoh sejarah penting dalam sejarah Indonesia, khususnya di kota Semarang. Seorang penjelajah muslim asal Tiongkok, Cheng Ho memainkan peran penting dalam mengenalkan budaya dan tradisi Tionghoa kepada masyarakat Indonesia.
Cheng Ho adalah tangan kanan Kaisar Tiongkok ketiga Yong Le di Dinasti Ming. Ekspedisinya berlangsung dari 1405 hingga hari dia lewat pada 1433, di mana dia mengunjungi 37 negara selama 28 tahun.
Sebagai penghormatan atas pengaruhnya di masyarakat Indonesia, beberapa landmark telah didirikan untuk menghormatinya, misalnya masjid Cheng Ho di kota-kota seperti Surabaya, Palembang dan Pasuruan.
Sejak kedatangan Cheng Ho di Semarang selama Kerajaan Majapahit, Semarang telah mengembangkan akulturasi yang kuat dengan gaya hidup dan tradisi Tionghoa dan Muslim. Cheng Ho diperingati oleh Kuil Sam Poo Kong dan festival tahunan pada hari ke 29 dan 30 bulan keenam tahun baru lunar.
Untuk merasakan kekayaan warisan budaya yang ditanamkan Cheng Ho ke Semarang, mengunjungi Sam Poo Kong adalah suatu keharusan dalam daftar liburanmu di Semarang.
Sam Poo Kong (juga dikenal sebagai Kelenteng Gedong Batu) adalah kelenteng Tionghoa tertua di Simongan, Semarang. Kuil megah ini didirikan oleh penjelajah Muslim Tionghoa, Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15 dan saat ini digunakan sebagai tempat ibadah dan ziarah oleh orang Indonesia dari semua denominasi agama.
Kuil aslinya adalah gua yang ditemukan Cheng Ho dalam salah satu ekspedisinya, tetapi karena longsor pada tahun 1704, kuil baru (yang sekarang bernama Sam Poo Kong) dibangun di gua sebelahnya.
Kompleks candi membentang seluas 3,2 hektar dan terdiri dari Kuil dan Gua Sam Poo Kong utama, Kuil Tho Tee Kong, Kuil Kyai Juru Midi, Kuil Kyai Jangkar, Kuil Kyai Cundrik Bumi dan Kuil Mbah Kyai Tumpeng.
Bangunan dan pagoda di kompleks ini sangat menyenangkan untuk dijelajahi dan diamati. Didekorasi dengan nuansa oriental warna merah cerah, kuning dan hijau, pengaruh Jawa dan China juga terlihat pada arsitekturnya. Setiap bulan keenam dalam kalender lunar, diadakan festival untuk memperingati kedatangan Cheng Ho di Semarang.
Acara meriah dirayakan dengan mengarak patung Cheng Ho dari Kuil Tay Kak Sie ke Sam Poo Kong. Selama hari-hari keberuntungan dalam kalender lunar atau momen penting dalam sejarah Cheng Ho, halaman depan kuil digunakan untuk karnaval dan perayaan yang penuh semangat.
Alamat: Jalan Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Semarang
HTM: Weekday (Anak-anak Rp 5.000 / Dewasa: Rp 7.000) Weekend (Anak-anak Rp 15.000 / Dewasa: Rp 28.000)
Chinatown Semarang dan Pasar Malam Semawis
Berlokasi di Gang Warung Pecinan, Semarang, Pasar Semawis atau lebih dikenal dengan Waroeng Semawis, adalah pasar malam yang menjual berbagai makanan dan minuman nikmat khas Indonesia dan China.
Awalnya didirikan pada tahun 2004 untuk mengenang 600 tahun ekspedisi pertama Cheng Ho ke Semarang, pasar malam ini dipenuhi para pedagang kaki lima yang menjual berbagai pilihan makanan lezat.
Beragam pilihan sate, nasi goreng, sup, mie, makanan penutup, dan makanan khas Semarang seperti Pisang Plenet dan Lumpia bisa ditemukan di sini. Selain makanan ada juga toko yang menjual kaos oblong, jamu china dan pernak pernik china lainnya.
Untuk merasakan Semarang yang sebenarnya, kunjungan ke Pasar Malam Semawis adalah suatu keharusan.
Alamat: Jalan Gang Warung No. 50, Semarang Tengah, Semarang
Makan Lumpia Semarang
Liburanmu ke Semarang tidak akan berkesan jika kamu tidak memanjakan lidahmu dengan berbagai sajian kuliner khas Semarang. Selain Bandeng Presto yang lezat, kamu juga harus mencicipi Lumpia Semarang.
Lumpia ini memiliki rasa yang manis namun gurih dan diisi dengan rebung, telur, ayam atau udang, dan bisa disajikan dengan cara direbus atau digoreng, ditambah dengan saus cokelat kental yang lezat, daun bawang yang baru dipotong, cabai rawit dan selada.
Kelezatan jajanan Semarang ini berasal dari keturunan TiongHoa, tak heran kalau Lumpia terbaik bisa kamu temukan di sudut kecil Pecinan di sebelah kelenteng Tay Kak Sie.
Ketika kamu datang ke sini, pastikan untuk mengantre lebih awal karena kios ini akan segera diserbu oleh para pengunjung yang mencari oleh-oleh khas semarang.
Alamat: Jalan Gang Lombok No. 11, Purwodinatan, Semarang