Tips dan Panduan Mendaki Kawah Ijen, Melihat Api Biru Yang Menakjubkan
Bangun di tengah malam lalu melakukan trekking ke kawah yang indah mungkin terdengar seru dan menarik, terlebih lagi jika tujuanmu adalah berjalan ke awan gas belerang untuk melihat Api Biru yang menakjubkan.
Petualangan tersebut dapat kamu rasakan di Kawah Ijen, yang akan memberikanmu pengalaman paling epik di Jawa Timur. Kamu juga bisa melihat keindahan sunrise serta pemandangan atas awan yang menakjubkan di kawah ini.
Tips dan Panduan Melihat Api Biru Kawah Ijen
Di artikel ini, kamu akan mendapatkan panduan dan berbagai tips trekking di Kawah Ijen, hingga persiapan dan perlengkapan apa saja yang kamu butuhkan untuk mendapatkan pengalaman unik yang tak terlupakan.
Persiapan mendaki Kawah Ijen
Sebenarnya pendakian ke Kawah Ijen dapat kamu lakukan secara mandiri tanpa pemandu lokal, hanya saja kamu perlu memberikan perhatian ekstra kepada beberapa hal penting, karena pendakian ini akan menjadi pengalaman yang berbeda.
Pertama, untuk melihat salah satu atraksi utama di Kawah Ijen, yaitu Api Biru yang menakjubkan, kamu diharuskan untuk melakukan pendakian pada tengah malam. Jadi selain suhu dingin yang harus kamu hadapi, kegelapan juga akan menjadi salah satu rintangan yang harus kamu perhatikan.
Kedua, di tengah suhu dingin dan kegelapan, kamu harus berada sangat dekat dengan gas belerang beracun saat ingin mengamati Api Biru di dalam kawah.
Jadi sebelum melakukan pendakian ini, apalagi tanpa pemandu, pastikan kamu sudah mempesiapkan segala sesuatunya dengan baik, mulai dari kondisi fisik dan mental, hingga perlengkapan mendaki yang memadai.
Perlengkapan untuk mendaki Kawah Ijen
Masker gas adalah salah satu yang wajib kamu miliki, atau kamu bisa menyewanya di tempat parkir Kawah Ijen dengan harga Rp 40.000. Masker yang disewakan biasanya berfungsi menutupi mulut dan hidungmu dengan saringan kecil, meskipun tidak sempurna, namun ini lebih baik daripada tidak sama sekali.
Senter atau lampu portable. Meskipun jalan setapak yang disediakan cukup sederhana dengan medan yang tidak terlalu sulit, namun mengingat kamu harus melakukan pendakian di tengah malam, senter adalah salah satu alat yang dapat dibutuhkan kapan saja. Jika kamu lupa membawanya, kamu bisa membelinya di area parkir seharga Rp 50.000.
Jaket Hangat. Meskipun tujuan utamamu ke Kawah Ijen adalah mencari Api Biru-nya, namun itu bukan berarti suhu tengah malam di sana menjadi hangat. Suhunya cukup dingin untuk membuat siapa saja gemetar, terlebih lagi jika kamu menunggu lebih lama di sana untuk melihat Sunrise yang indah.
Sepatu. Jangan pernah melakukan pendakian dimanapun menggunakan sandal jepit. Gunakanlah sepatu yang tepat untuk menghindari terpleset selama perjalanan.
Air dan Camilan. Kamu bisa membawanya sendiri atau membelinya di tempat parkir, karena begitu kamu memasuki jalan setapak pendakian, kamu tidak akan menemukan satupun warung atau penjual. Jadi pastikan membawa air dan makanan ringan secukupnya untuk kamu nikmati selama pendakian.
Biaya Masuk Kawah Ijen
Mengingat popularitas yang terus melonjak dari Kawah Ijen serta fasiltas dan infrastrukturnya yang terus ditingkatkan, sebenarnya biaya masuk yang dikenakan cukup terjangkau.
Wisatawan Lokal: Rp 10.000
Mancanegara: Rp 100.000
Apakah butuh Pemandu untuk mendaki Kawah Ijen
Pemandu untuk mendaki Kawah Ijen adalah opsional, tergantung pengalaman dan keberanianmu untuk mendaki kawah itu sendiri. Karena mendaki Kawah Ijen tidaklah semenakutkan yang kamu kira, meskipun itu dilakukan tengah malam.
Faktanya, Kawah Ijen sudah sangat terkenal hingga mancanegara, jadi dapat dipastikan kamu akan melakukan pendakian dengan para wisatawan lain sehingga kamu tidak mungkin tersesat. Selain itu jalur setapak yang disediakan juga cukup jelas dan mudah dilalui.
Satu-satunya hal yang harus kamu perhatikan jika melakukan pendakian mandiri adalah ketika ingin mendekati Api Biru. Karena kamu harus turun ke dalam kawah menggunakan tangga ada dalam keadaan gelap, dan sebagian orang takut melakukannya, sehingga dalam hal ini Pemandu mungkin dibutuhkan.
Jadi apakah mendaki Kawah Ijen membutuhkan Pemandu atau tidak, bisa kamu tentukan sendiri dari pengalaman serta jumlah orang yang pergi bersamamu.
Perjalanan ke Kawah Ijen dari Banyuwangi
Jika kamu memulai perjalananmu menuju Kawah Ijen dari Banyuwangi, maka dibutuhkan waktu sekitar 1.5 jam untuk sampai. Kemudian pendakian ke puncak Kawah Ijen akan memakan waktu sekitar 90-120 menit tergantung seberapa cepat kamu berjalan di jalan setapak yang telah disediakan.
Medan yang dilalui juga cukup mudah, bahkan mungkin kamu tidak akan menemukan kendala sama sekali kecuali rasa lelah dan pegal-pegal karena pendakian. Jadi pastikan kondisi fisikmu dalam keadaan maksimal sebelum memulainya.
Dan jangan lupa untuk melihat keindahan puncak Gunung Ranti yang menembus garis awan dari kejauhan, pada 15 menit terakhir pendakian sebelum mencapai puncak. Mulai dari sini, kelelahan yang kamu rasakan akan mulai terbayarkan.
Jika hari cerah, pemandangan Api Biru yang menjadi atraksi utama akan benar-benar terlihat menakjubkan. Setelah itu, kamu juga bisa menunggu untuk menyaksikan indahnya matahari terbit di atas Danau air Asam terbesar di Dunia ini.
Melihat Api Biru Kawah Ijen
Penambangan belerang telah dilakukan di Kawah Ijen sejak tahun 1968. Pembakaran gas belerang inilah yang menghasilkan pancaran cahaya biru, yang kemudian terkenal dengan sebutan “Api Biru Kawah Ijen”.
Perusahaan pertambangan telah memasang pipa keramik pada ventilasi gas aktif, yang mempercepat proses alamiah. Pipa-pipa tersebut menyalurkan gas menuruni gunung, mengembunkannya menjadi belerang cair, yang kemudian menetes dan mengeras sehingga dapat dikumpulkan oleh para penambang.
Para penambang kemudian harus memukul belerang keras tersebut dengan batang besi untuk memecahkan, lalu mengemasnya ke dalam keranjang dan membawanya kembali ke tepi kawah dan turun ke dasar jalan setapak.
Untuk kamu yang ingin melihat Api Biru dari dekat dapat turun ke dalam kawah. Namun ingat, bahwa awan belarang di sana beracun dan kamu disarankan untuk tidak terlalu lama berada di bawah kawah meskipun sudah mengenakan masker.
Dan untuk kamu yang memiliki masalah pernapasan atau penderita Asma, sangat tidak disarankan untuk turun ke kawah. Kamu tetap bisa menikmati keindahan nyala Api Biru Kawah Ijen dari kejauhan tanpa harus mempertaruhkan kesehatanmu.
Menikmati Sunrise di Kawah Ijen
Setelah puas melihat Api Biru di Kawah Ijen, kamu bisa naik sedikit lagi untuk melihat matahari terbit yang indah. Kamu dapat menunggu matahari terbit di salah satu bangunan bata yang telah disediakan di sana, namun biasanya area ini akan ramai oleh para wisatawan.
Jika kamu masih memiliki tenaga, kamu bisa berjalan lebih jauh lagi untuk menghindari kerumunan, Di sana kamu bisa benar-benar menikmati keindahan alam yang menakjubkan dengan lebih tenang dan sepi. Namun hati-hati dengan jurang yang membentang di ujung kawah.
Dan itulah beberapa tips serta panduan sebelum kamu memulai perjalananmu ke Kawah Ijen dan melihat keindahan Api Biru serta matahari terbit-nya yang spektakuler.
Jangan lupa membawa sampahmu ketika menuruni gunung ya. Kamu juga bisa menyiapkan kantung plastik atau tas khusus untuk membuang sampah yang kamu temukan selama perjalanan turun. Ini adalah salah satu cara termudah bagaimana berterima kasih kepada alam yang telah memberikan keindahannya kepadamu.